Cara
menghitung biaya borongan upah yang dibutuhkan untuk membangun sebuah rumah
atau bangunan bisa dihitung dengan sistem harga borongan upah tenaga per m2.
caranya yaitu dengan melihat standar harga upah per meter persegi dan
menghitung berapa luas rumah yang akan dibangun. selanjutnya tinggal mengalikan
luas bangunan dengan harga per meter persegi sehingga diketahui berapa total
biaya yang dibutuhkan. disini kita akan mencoba memberikan contoh sederhana
dalam menghitung total biaya borongan yang diperlukan untuk menyelesaikan
sebuah bangunan dari awal sampai akhir. terlebih dahulu perlu kita ketahui apa
saja yang menyebabkan perbedaan standar harga upah.
Hal-hal yang
mempengaruhi harga upah per m2
- Lokasi pembangunan, membangun rumah di pusat kota besar akan lebih mahal jika dibanding dipinggiran kota.
- Waktu pelaksanaan juga mempengaruhi standar biaya upah.
- Tingkat kesulitan pembangunan rumah. Desain rumah yang rumit akan lebih banyak membutuhkan waktu untuk membangunya.
- Tingkat keahlian tukang bangunan, tukang yang ahli akan lebih cepat dalam menyelesaikan pekerjaan, ini berpengaruh terhadap besarnya upah, apalagi jika menggunakan sistem gaji harian.
Rumus biaya
borongan Upah
- HBU = H X LB
- Harga borongan upah = Harga upah per m2 x Luas Bangunan
Contoh
menghitung biaya borong upah tenaga kerja
Misalnya
kita akan membangun rumah satu lantai ukuran bangunan 6 m x 6m, standar harga
borongan upah untuk wilayah pembangunan tersebut adalah Rp.800.000,-. berapa
total biaya yang dibutuhkan untuk membayar tenaga kerja? mari kita hitung
bersama
- Luas rumah = 6m x 6m = 36 m2.
- Harga borongan upah per m2 = Rp.850.000,-
- Biaya boronganya yaitu 36m2 x Rp.850.000,- = Rp.30.600.000,-
(SEMOGA BERMANFAAT)